BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Perubahan
lingkungan itu pada akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena itu,
untuk menghindari terjadinya dampak negatif tersebut perlu dilakukan
pencegahan, misalnya melakukan analisis terhadap lingkungan terlebih dahulu
sebelum membangun suatu proyek. Di dalam pembangunan, analisis tersebut dikenal
dengan istilah analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL
dilakukan sebelum proyek dikerjakan.
Perubahan lingkungan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan
hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian
dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan
dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami.
Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang
mesti memikul serta mengatasinya.
2.
Rumusan
Masalah
Banyaknya
masalah dalam lingkungan hidup tidak membuat manusia sadar bahwa mereka yang
mengambil peran penting dalam perubahan lingkungan hidup ini. Maka dalam
tulisan ini kami merumuskan masalah yang akan dipaparkan:
·
Seperti apa perubahan lingkungan alami
karena campur tangan manusia?
·
Seperti apa perubahan lingkungan alami
karena faktor alam?
3.
Tujuan
·
Untuk mengetahui perubahan lingkungan
alam karena campur tangan manusia
·
Untuk mengetahui perubahan lingkungan
alami kerena faktor alam
BAB
II PEMBAHASAN
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan
adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan
menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur
tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya
belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.
1.
Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia
Manusia sering mengubah lingkungan daan melakukan kegiatan yang
dapat mempengaruhi lingkungan. Seringkali kegiatan manusia yang bermaksud baik
dan tidak mengganggu lingkungan itu pada akhirnya dapat merusak lingkungan.
Misalnya, pembuatan bendungan Aswan di Mesir yang mengalirkan air Sungai Nil ke
padang pasir uantuk pertanian, berakibat menyebarkan wabah penyakit pada
penduduk. Penyemprotan dengan insektisida untuk meningkatkan produksi pertanian
dapat mengakibatkan pencemaran. Perubahan lingkungan itu pada akhirnya dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Karena itu, untuk menghindari terjadinya dampak
negatif tersebut perlu dilakukan pencegahan, misalnya melakukan analisis
terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum membangun suatu proyek. Di dalam
pembangunan, analisis tersebut dikenal dengan istilah analisis mengenai dampak
lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL dilakukan sebelum proyek dikerjakan. Ketika
lingkungan telah tercemar dan mengalami kerusakan, baru disaradi akan
pentingnya pelestarian lingkungan. Jika lingkungan menjadi rusak dan tercemar,
dampaknya memantul kembali ke manusia. Jika Bumi tercemar dan lingkungan rusak,
umat manusia tidak akan mampu menghindar dari dampak negatif ditimbulkannya.
Perubahan lingkungan karena campur tangan
manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan
intensifikasi pertanian. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan
sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain
itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain
adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia
karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut. Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur
merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi
manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air
sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan
terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air
sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut,
kita merasakan panas akibat tumbuhan tidak secara
optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat. Penerapan
intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan
produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk
dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul
sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut
pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga
keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak
stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan
hama.
·
Penebangan Hutan
Salah satu sebab utama perusakan hutan
adalah penebangan hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan,
lantai dan konstruksi diambil dari hutan. Walau penebangan hutan dapat
dilakukan dalam aturan tertentu yang mengurangi kerusakan lingkungan, kebanyakan
penebangan hutan di hutan hujan sangat rusak. Pohon- pohon besar di tebang dan
diseret sepanjang hutan, sementara jalan akses yang terbuka membuat para petani
miskin mengubah hutan menjadi lahan pertanian. Penelitian telah menemukan bahwa
jumlah spesies yang ditemukan di hutan hujan yang telah ditebang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan jumlah yang ditemukan di hutan hujan utamayang belum
tersentuh. Banyak hewan hutan hujan yang tudak dapat bertahan hidup karena
berubahnya lingkungan sekitar. Penduduk lokal biasanya bergantung pada
penebangan hutan di hutan hujan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa
lalu, praktek- praktek semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem.
Bagaimanapun, saat ini wilayah dengan populasi yang besar, curamnya peningkatan
jumlah orang yang menebangi phon di suatu hutan hujan bisa jadi sangat merusak.
·
Pembangunan Pemukiman
Pembangunan dapat diartikan sebagai
suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara
sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinyayang
paling manusiawi. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana
lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan air
minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan yang memungkinkan
lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya.
Analisis sistem menunjukan pembangunan
perumahan berdampak terhadap meningkatnya konversi lahan untuk perumahan,
menurunnya kerapatan jumlah jenis flora dan fauna, menurunnya produksi
pertanian, menutunnya keanekaragaman hayati hutan, menurunnya manfaat
lingkungan berupa pemandangan alam dan kenyamanan lingkungan. Jasa lingkungan
yang berkurang menurunkan nilai manfaat pembangunan atau menaikan nilai
pengorbanan pembangunan bagi penduduk sehingga dana pembangunan bidang pendidikan
dan kesehatan yang diterima penduduk akan lebih rendah dibandingkan dana
bencana.
·
Penerapan Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian adalah salah
satu usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan
pertanian yang sudah ada. Intensifkasi memang sangat dianjurkan untuk
diterapkan agar produk atau hasil pertanian bisa lebih banyak dengan kualitas
lebih baik pula. Biasanya para petani melakukannya dengan cara panca usaha
tani, yaitu dengan pemilihan dan penggunaan bibit unggul, pengolahan lahan atau
tanah pertanian secara tepat, pengaturan irigasi atau saluran air, pemberian
pupuk sesuai dengan aturan, dan pemberantasan hama dengan baik.
Penerapan intensifikasi pertanian,
selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyak memberikan
dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem.
Ø Dampak pengolahan tanah
Seringkali para petan mengolah tanah
dengan cara membajak sawah, sawah dialiri sawah hingga tergenang dan terkadang
kelebihan air dialirkan ke got dan akhitnya masuk ke sungai. Jadi di sawah
terjadi pencucian unsu harayang dibuang ke sungai sehingga menyebabkan
kesuburan tanah menjadi semakin berkurang.
Ø Dampak pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk memberikan
zat makanan kepada tanaman agar tanaman memberikan hasil yang cukup. Pemupukan
dan pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi masam.
Ø Dampak pestisida
Ø Dampak pengaturan irigasi
Ø Dampak penggunaan bibit unggul
2.
Perubahan Lingkungan
karena Faktor Alam
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam.
Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan
matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung
menjadikan kawasan di sekitarnya rusak. Sehubungan dengan pemanfaatan sumber
daya alam, agar lingkungan tetap lstari, harus diperhatikan tatanan/ tatacara
lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai
pengelolanya karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme
lain. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah
negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Melalui penerapan
pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara
manusia dengan lingkungannya. Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia
yang bersifat kontradiki dari hal- hal tersebut diatas.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya
gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari kompoen lingkungan menjadi
berkurang fungsinya. Salah satu perubahan alam karena campur
tangan manusia yaitu terjadinya perubahan iklim
·
Pengertian Perubahan Iklim
Seringkali
orang salah menginterpretasikan perubahan iklim sama dengan pemanasan global,
padahal keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Perubahan iklim merupakan
perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi
secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100
tahun atau yang biasa disebut dengan inter centenial (Anonim, 2004). Sedangkan
pemanasan global merupakan peningkatan temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi. Adapun dampak nyata dari pemanasan global adalah terjadinya
perubahan iklim yang ekstrim (Kartiwa, 2007).
·
Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim
Faktor-faktor
alam seperti fenomena bertambahnya aerosol akibat letusan gunung berapi, siklon
yang dapat terjadi didalam suatu tahun (inter annual), El-Nino dan La-Nina yang
bisa terjadi di dalam sepuluh tahun (inter decadal) tidak masuk dalam kriteria
peruabahan iklim global. Pada dasarnya perubahan iklim disebabkan oleh
aktivitas manusia, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan
alih guna lahan (Anonim, 2004). Aktivitas manusia secara langsung maupun tidak langsung
dapat menyebabkan perubahan serius pada komposisi atmosfir secara global. Hal
ini disebabkan karena beberapa aktivitas manusia dapat menyebabkan meningkatnya
konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan di atmosfer. Dengan naiknya
temperatur rata-rata bumi atau yang biasa disebut dengan pemanasan global dapat
menyebabkan perubahan variabel iklim suhu udara dan curah hujan. Adapun
jenis-jenis gas yang digolongkan sebagai gas rumah kaca adalah:
1.
Karbondioksida (CO2)
CO2 merupakan gas rumah kaca utama, jumlahnya mencapai
80% dari keseluruhan gas rumah kaca. Gas ini berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Selain itu
penebangan hutan juga turut andil dalam menyumbang gas CO2, karena pada saat
pohon ditebang, pohon yang berfungsi sebagai penyerap karbon akan melepaskan
CO2.
2.
Metan (CH4)
Areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan sampah proses
industri, dan eksploitasi bahan bakar banyak menyumbangkan jenis gas ini.
Adapun sumber utama emisi metan adalah persawahan. Lebih dari 90% metan yang
terlepas dari areal persawahan ke atmosfer berasal dari tanaman padi (Dyah,
2007).
3.
Nitrous Oksida (N2O)
Gas rumah kaca yang satu ini berasal dari kegiatan
pemupukan oleh para petani, transportasi, dan proses industri.
4.
Hidroflourkarbon (HFCs)
Jenis ini
berasal dari sistem pendingin, foam, pelarut, dan pemadam kebakaran.
5.
Perflourokarbon (PFCs)
PFCs berasal
dari proses-proses industri
6.
Sulfurheksa Flourida (SF6)
Seperti halnya
dengan PFCs, SF6 juga dihasilkan dari proses industri.
·
Proses Terjadinya Perubahan Iklim
Pada prinsipnya
proses terjadinya perubahan iklim diawali dengan masuknya radiasi matahari yang
kemudian terjebak di dalam atmosfir karena adanya gas rumah kaca (efek rumah
kaca). Gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang
bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin
panas dimana laju peningkatan panasnya berbanding lurus dengan laju perubahan
konsentrasi gas rumah kaca. dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca.
BAB
III PENUTUP
Simpulan
Terjadinya kerusakan alam dengan campur tangan
manusia, kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia akan berdampak buruk bagi
manusia itu sendiri. Dengan penebangan hutan dapat menyebabkan populasi hutan
tidak nyaman, dengan pembangungan pemukiman pada
daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan dan
penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi
meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Masuknya radiasi
matahari yang kemudian terjebak di dalam atmosfir karena adanya gas rumah kaca
(efek rumah kaca). Gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang
panjang yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan
menjadi semakin panas dimana laju peningkatan panasnya.
Daftar
Pustaka
Anonim. 2004. Perubahan iklim global.
http://climatechange.menlh.go.id [6 Mei 2009]
Dyah, S. 2007. Konservasi air dalam menanggulangi
kelangkaan air sebagai upaya adaptasi perubahan iklim. http://www.lead.or.id [7
Mei 2009]